JAKARTA - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) semakin agresif memperluas langkah bisnisnya di sektor digital.
Perusahaan teknologi ini menandatangani kesepakatan awal (termsheet) dengan pemegang saham PT Trans Hybrid Communication (THC), menandai dimulainya proses akuisisi 60 persen saham THC.
Direktur Utama INET Muhammad Arief Angga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam memperkuat sektor infrastruktur digital dan konektivitas nasional. Fokus utama kerja sama ini mencakup layanan fiber optik, IP transit, cloud, dan data center.
“Penandatanganan termsheet ini menjadi langkah awal yang penting bagi INET dalam memperluas jaringan bisnis di sektor infrastruktur digital. Kami melihat potensi besar dalam sinergi antara kemampuan teknologi dan jaringan THC dengan ekosistem digital INET,” ujar Arief dalam keterangan resmi.
Sinergi Bisnis Menuju Ekspansi Ekosistem Digital
Menurut Arief, penandatanganan termsheet ini adalah bagian dari strategi ekspansi digital INET yang bertujuan memperluas jangkauan layanan ke lebih banyak wilayah di Indonesia.
Transaksi final akuisisi akan diumumkan setelah seluruh proses due diligence dan persetujuan regulator selesai dilakukan.
Langkah ini menjadi momentum penting bagi INET untuk memperkuat posisi di industri infrastruktur digital nasional yang tengah tumbuh pesat. Seiring meningkatnya permintaan terhadap layanan internet cepat dan pusat data, sinergi antara INET dan THC diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap percepatan transformasi digital Indonesia.
“Kerja sama dengan THC akan memperkuat portofolio bisnis kami di sektor backbone digital. Selain memperluas kapasitas jaringan, kami juga ingin menghadirkan layanan konektivitas yang lebih stabil dan efisien,” tambah Arief.
THC: Pemain Kunci di Layanan Fiber Optik dan Data Center
Sebagai calon mitra strategis, PT Trans Hybrid Communication (THC) bukan nama asing di industri telekomunikasi nasional. Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia infrastruktur jaringan dan solusi digital dengan lisensi lengkap dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Layanan THC mencakup Jaringan Tetap Tertutup (Jartup), Jaringan Tetap Lokal (Jartaplok), Jaringan Tetap Internasional, serta lisensi sebagai Network Access Provider (NAP) dan Internet Service Provider (ISP).
Direktur Utama THC Fadzri Sentosa menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik kerja sama strategis ini. Menurutnya, akuisisi sebagian saham oleh INET akan membuka peluang sinergi yang luas dalam pengembangan infrastruktur digital.
“Kami menyambut positif langkah awal ini. Sinergi dengan INET akan memperkuat strategi pengembangan jaringan serta membuka peluang akselerasi ekspansi bisnis,” kata Fadzri.
Fadzri menjelaskan bahwa THC selama ini berfokus pada layanan backbone fiber optik, IP transit, cloud, data center, serta FTTH (fiber to the home) melalui merek DUKODU.
Kombinasi kekuatan teknologi THC dan jaringan bisnis INET diyakini akan menciptakan nilai tambah bagi kedua pihak sekaligus memperluas jangkauan pelanggan di sektor korporasi dan ritel.
Rekam Jejak dan Komitmen Mutu THC
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di lebih dari 20 kota besar di Indonesia, THC memiliki reputasi kuat dalam penyediaan layanan infrastruktur digital dengan standar internasional.
Perusahaan ini juga telah mengantongi sejumlah sertifikasi ISO, di antaranya ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), ISO 27001 (Keamanan Informasi), ISO 37001 (Anti Penyuapan), dan ISO 45001 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Kelengkapan sertifikasi tersebut menunjukkan komitmen THC dalam menjaga kualitas layanan dan memastikan keamanan sistem jaringan bagi pelanggan. Dengan akuisisi oleh INET, kualitas dan kapasitas layanan ini diharapkan meningkat, mengingat dukungan modal, teknologi, serta ekosistem digital yang dimiliki oleh INET.
“Dengan jaringan dan sertifikasi yang kami miliki, kami percaya kolaborasi ini akan memperkuat posisi THC dalam menghadirkan layanan digital yang lebih inovatif dan andal,” ujar Fadzri menegaskan.
Transformasi Digital dan Prospek Pasar
Langkah INET mengakuisisi saham THC dinilai sebagai strategi tepat di tengah meningkatnya kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia.
Pemerintah terus mendorong pemerataan akses internet hingga wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), sementara sektor swasta berlomba memperluas jangkauan layanan broadband dan cloud computing.
Melalui sinergi dengan THC, INET tidak hanya memperkuat jaringan fiber optik dan pusat data, tetapi juga memperluas ekosistem bisnis digital yang terintegrasi, mulai dari layanan konektivitas, komputasi awan, hingga solusi enterprise.
Dalam konteks makro, langkah INET juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah yang menargetkan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Dukungan terhadap investasi di bidang infrastruktur digital seperti ini diharapkan mampu mempercepat transformasi teknologi nasional, memperluas literasi digital masyarakat, serta membuka lapangan kerja baru di sektor teknologi informasi.
Menuju Ekspansi dan Integrasi Ekosistem Digital Nasional
Kesepakatan awal antara INET dan THC menandai babak baru dalam peta persaingan industri digital nasional. Sinergi keduanya akan memperkuat fondasi bisnis berbasis data dan konektivitas yang saat ini menjadi tulang punggung ekonomi modern.
Dengan pengalaman panjang THC di bidang jaringan dan infrastruktur serta kemampuan inovasi yang dimiliki INET, langkah ini diyakini mampu menciptakan integrasi digital yang komprehensif bagi berbagai segmen pasar — mulai dari korporasi, pemerintahan, hingga masyarakat umum.
Transaksi final akuisisi diharapkan rampung setelah seluruh tahapan uji tuntas dan proses perizinan selesai. Jika berjalan sesuai rencana, kolaborasi ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam penguatan sektor infrastruktur digital Indonesia di tahun-tahun mendatang.