Evandra Florasta Minta Maaf, Janji Bangkit Usai Kekalahan Zambia

Rabu, 05 November 2025 | 15:27:22 WIB
Evandra Florasta Minta Maaf, Janji Bangkit Usai Kekalahan Zambia

JAKARTA - Kekalahan perdana Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025 menyisakan rasa penyesalan mendalam di kubu Garuda Muda. 

Salah satu gelandang andalan, Evandra Florasta, menyampaikan permintaan maaf usai timnya dipaksa menyerah oleh Zambia dalam laga pembuka Grup H.

Bertanding di Lapangan 7 Aspire Zone, Doha, Qatar, skuad asuhan Nova Arianto sempat mengawali laga dengan penuh optimisme. Gol cepat Zahaby Gholy di awal babak pertama sempat membuka harapan Indonesia untuk mencuri poin. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama.

Zambia U-17 bangkit dengan dua gol dari Abel Nyirongo dan Lukonde Mwale, membuat skor berbalik menjadi 1-3. Hingga peluit akhir dibunyikan, upaya Indonesia untuk memperkecil ketertinggalan tak membuahkan hasil.

Evaluasi dan Penyesalan dari Ruang Ganti

Usai pertandingan, Evandra Florasta menilai laga melawan Zambia berjalan dramatis dan penuh tekanan. Ia mengakui bahwa timnya kehilangan fokus di momen penting, terutama setelah unggul lebih dulu.

“Pertandingan yang cukup dramatis. Sebelumnya kita sudah mengantisipasi serangan dari Zambia. Mungkin kita kurang fokus di tengah pertandingan dan (ketika) sudah unggul,” ujar Evandra, dikutip dari Antara.

Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi langkah awal Indonesia di ajang bergengsi tersebut. Hasil negatif ini menempatkan Garuda Asia di peringkat ketiga klasemen sementara Grup H dengan nol poin dari satu laga, hanya unggul dari Honduras yang dibantai Brasil 0-7 pada pertandingan lain di hari yang sama.

Sebagai pemain muda yang dipercaya menjadi tulang punggung tim, Evandra tidak menutupi rasa kecewa dan tanggung jawabnya atas hasil itu.

“Saya sendiri minta maaf beserta tim karena tidak bisa mempertahankan keunggulan di babak pertama,” lanjutnya dengan nada menyesal.

Bangkit Hadapi Tantangan Berat Lawan Brasil

Meski kecewa, Evandra menegaskan bahwa timnya tidak akan larut dalam kesedihan. Ia menegaskan pentingnya melupakan kekalahan dan segera fokus menatap laga berikutnya melawan Brasil, yang dijadwalkan berlangsung.

Menurutnya, laga kontra juara Amerika Selatan itu akan menjadi ujian yang jauh lebih berat, namun juga peluang besar untuk membuktikan kemampuan tim muda Indonesia.

“Tentu harus cepat-cepat melupakan pertandingan malam ini. Mungkin untuk malam ini saja menyesal, untuk besoknya kita harus fokus menghadapi pertandingan berikutnya,” tegasnya.

Brasil sendiri tampil menggila di laga pembuka dengan kemenangan telak 7-0 atas Honduras, menunjukkan kualitas dan dominasi mereka di level usia muda. Namun, Garuda Asia berjanji tetap tampil berani dan berjuang maksimal di lapangan.

Nova Arianto Tetap Tenang, Tak Ubah Formasi

Sementara itu, pelatih Nova Arianto memilih untuk tidak melakukan perubahan drastis pada strategi maupun formasi tim jelang menghadapi Brasil. Menurutnya, kekalahan dari Zambia tidak semata karena sistem permainan, melainkan karena konsentrasi yang hilang di tengah laga.

“Kalau formasi, mungkin tetap sama, ya. Sekali lagi, Brasil menjadi salah satu unggulan di Piala Dunia ini, dan saya sampaikan ke pemain jangan pernah kita takut sebelum kita bertanding,” kata Nova selepas laga.

Nova menegaskan, yang paling penting adalah mental bertanding. Ia berharap para pemainnya tampil lebih berani, fokus, dan percaya diri menghadapi lawan mana pun.

“Kita mencoba saja, kita mencoba sejauh mana kemampuan kita. Harapannya pemain bisa lebih berani lagi, lebih siap lagi untuk kita melawan Brasil,” tambah pelatih berusia 44 tahun itu.

Meski peluang lolos ke babak berikutnya kini semakin berat, Nova tetap menilai Piala Dunia U-17 sebagai ajang berharga bagi para pemain muda Indonesia untuk belajar bersaing di level tertinggi.

Momentum Pembelajaran untuk Garuda Muda

Bagi publik sepak bola Tanah Air, kekalahan dari Zambia menjadi pengingat bahwa perjalanan Timnas Indonesia U-17 masih panjang. Meski hasilnya mengecewakan, banyak pelajaran penting yang bisa diambil dari laga tersebut—terutama dalam hal menjaga konsentrasi, efisiensi serangan, dan kesiapan menghadapi tekanan.

Zahaby Gholy yang mencetak gol pembuka menunjukkan potensi besar di lini depan, sementara Evandra Florasta tampil energik di lini tengah meski beberapa kali kehilangan bola. Di lini pertahanan, konsistensi dan komunikasi masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan sebelum menghadapi Brasil.

Dengan masih tersisa dua pertandingan grup, peluang Indonesia untuk lolos belum sepenuhnya tertutup. Dukungan publik Tanah Air diharapkan dapat menjadi dorongan moral tambahan bagi skuad muda Garuda untuk tampil lebih baik.

Menatap Laga Hidup-Mati

Pertandingan kontra Brasil akan menjadi laga hidup-mati bagi Timnas U-17. Jika kembali gagal meraih poin, peluang untuk melangkah ke babak 16 besar akan menipis. Namun, Nova Arianto menegaskan, tekanan semacam ini justru harus dijadikan motivasi.

“Kami tidak mau menyerah. Ini turnamen dunia, dan setiap laga adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa sepak bola Indonesia bisa bersaing,” ujarnya kepada media di Doha.

Semangat itu juga disuarakan oleh para pemain muda lainnya, yang menilai kekalahan dari Zambia bukan akhir segalanya. Mereka berjanji tampil habis-habisan melawan Brasil untuk menjaga asa Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2025.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:33 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:22 WIB